BANTEN, SINARINFO- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Banten mengkritisi persoalan Paskibraka 2024 yang diminta tak berjilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dilontarkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) .
Hal tersebut ditanggapi oleh, Ketua KAMMI Banten, Muhammad Fadli bahwa pihaknya sangat menyayangkan adanya tindakan pelarangan memakai jilbab pada pengukuhan pasukan pengibar bendera merah putih.
“Ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Untuk itu, KAMMI Banten meminta kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tidak mengulangi kembali kesalahan pernyataan yang sudah dilontarkan pada saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara atau IKN,” ujarnya.
Dikatakan Fadli, ia juga mendesak kepada BPIP serta pihak terkait untuk bisa bijak dalam membuat keputusan dan tidak menodai nilai-nilai Pancasila yang tertuang pada sila pertama itu sendiri.
“Jilbab sudah menjadi budaya masyarakat kita, saya kira kita bisa saling menghargai dan tidak terlalu memaksakan bahwa jilbab harus dilepas,” ungkap dia dengan tegas.
Menurut Fadli, dalam bingkai mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu bukan dengan melepaskan Jilbab, akan tetapi dengan saling menghargai dan saling membuka diri dengan perbedaan. (Az/Zein)
Luar biasa kritiknya Bang, semoga terus berkibar semangat dlm mempertahankan nilai-nilai baik bagi bangsa dan negara ini