BantenBeritaPemerintahan

Mengatasi Pengangguran dengan Revitalisasi Pendidikan Vokasi: Langkah Terpadu Banten  

70
×

Mengatasi Pengangguran dengan Revitalisasi Pendidikan Vokasi: Langkah Terpadu Banten  

Share this article
Image Slider
banner 1
banner 2
banner 3
banner 4
banner 5
banner 6
banner 7
banner 8
banner 9
banner 10
banner 11
banner 12
banner 13
banner 14
banner 15
banner 16
banner 17

SERANG, SINARINFO – Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten masih menjadi tantangan besar. Untuk itu, langkah konkret diambil oleh Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti, yang berharap Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) bisa menjadi kunci dalam menyelaraskan strategi penurunan pengangguran di provinsi ini.

Dalam sebuah acara sosialisasi yang berlangsung di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Virgojanti menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi pengangguran. “Pembentukan TKDV ini diharapkan bisa menyelaraskan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran terbuka, mulai dari pendidikan hingga industri,” ujarnya tegas, Rabu (21/8/2024).

Virgojanti melihat TKDV sebagai jembatan penting antara dunia pendidikan dan dunia kerja, dengan harapan terbentuknya link and match yang solid. Ini tidak hanya tentang menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai, tetapi juga menciptakan sinergi yang mendalam antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor industri.

Lebih jauh, Virgojanti mendorong agar pemerintah kabupaten dan kota di Banten segera membentuk TKDV di daerah masing-masing. “Kami berharap pembentukan TKDV di tingkat kabupaten/kota dapat segera terealisasi, sehingga upaya penurunan pengangguran terbuka bisa lebih efektif dan menyeluruh,” tambahnya.

Kepala Disnakertrans Provinsi Banten, Septo Kalnadi, menambahkan bahwa TKDV akan melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga dunia industri. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat terciptanya keselarasan antara kebutuhan industri dan kurikulum pendidikan vokasi.

“Kami telah melakukan kerja sama dengan sejumlah forum HRD untuk memetakan kebutuhan industri yang terus berkembang. Ini menjadi dasar untuk menyesuaikan pelatihan yang diberikan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) di Banten,” jelas Septo.

Ia juga menegaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, Disnakertrans Banten telah mengeluarkan sertifikat profesi bagi peserta pelatihan di BLK, sebagai bukti kompetensi yang siap diserap oleh dunia kerja.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Warsito, menegaskan perlunya gerak cepat dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Menurutnya, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi jalan utama untuk mencapai tujuan tersebut. “Kita harus segera mengimplementasikan strategi revitalisasi ini di daerah, sesuai dengan potensi dan keunikan masing-masing,” tandasnya.

TKDV sendiri sudah terbentuk di tingkat Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan setiap elemen masyarakat mendapatkan kesempatan kerja yang sesuai dengan perkembangan industri dan kebutuhan pasar.

Acara sosialisasi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari 8 pemerintah kabupaten/kota se-Banten, bersama dengan berbagai pihak terkait, yang semua berharap langkah ini mampu membuka jalan menuju penurunan angka pengangguran yang signifikan di Banten.

Dengan semangat kolaborasi, Banten kini mengarah pada masa depan yang lebih cerah, di mana pendidikan dan pekerjaan bukan lagi dua entitas yang terpisah, melainkan dua sisi dari satu mata uang yang sama. (AZ/ZN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 325x300