CILEGON, SINARINFO – Anggota Densus 88 Antiteror Polri dari Satgaswil Banten, Briptu Aji, menggelar sosialisasi pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Pondok Pesantren Al Hasyimiyah, Cilegon. Acara ini merupakan langkah awal dalam memberikan pemahaman tentang bahaya paham ekstrem di lingkungan pesantren, yang hingga saat ini belum banyak disentuh.
Menurut Briptu Aji, sosialisasi serupa sudah banyak dilakukan di sekolah-sekolah, instansi pemerintahan, hingga Kementerian Agama. Namun, kegiatan ini baru pertama kali diselenggarakan di pesantren, yang notabene dianggap lebih memahami aspek keagamaan.
“Kami melihat, santri dan santriwati lebih paham agama, sehingga kami ingin memberikan pemahaman agama yang moderat untuk mencegah berkembangnya paham intoleran dan radikal,” ujar Briptu Aji, Kamis (5/9/2024).
Ia menekankan pentingnya pembekalan moderasi beragama bagi para santri, sebagai benteng dalam menghadapi berbagai pengaruh paham ekstrem yang semakin masif di tengah masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih moderat, para santri diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menangkal penyebaran radikalisme di lingkungan mereka.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak pesantren, yang melihat pentingnya sosialisasi seperti ini untuk menjaga lingkungan pesantren tetap aman dan terbebas dari paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Briptu Aji berharap, kegiatan semacam ini dapat berlanjut dan diterapkan di pesantren-pesantren lain di wilayah Banten, sebagai upaya preventif dalam menjaga keamanan dan keutuhan bangsa. (AZ/ZD).
