JAKARTA, SINARINFO – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan sebesar US$1,45 miliar atau setara Rp22,45 triliun pada tahun buku 2023. Hal ini terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2023 yang digelar pada Kamis (5/9/2024) di Financial Hall, Jakarta. Dalam laporan keuangannya, Krakatau Steel juga berhasil menurunkan biaya usaha sebesar 6% menjadi US$125,33 juta atau setara Rp1,94 triliun.
Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo, menyampaikan bahwa selain penurunan biaya usaha, Perseroan juga mencatatkan kontribusi positif dari bagian laba entitas asosiasi sebesar US$41,41 juta atau Rp0,64 triliun. “Dari sisi biaya usaha, terjadi penurunan yang signifikan. Selain itu, kontribusi positif dari entitas asosiasi memberikan dampak yang baik bagi keuangan Perseroan,” ujar Purwono.
Dalam RUPS ini, pemegang saham juga menyetujui Program Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang menjadi langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal dan meningkatkan kinerja Krakatau Steel. Program ini termasuk restrukturisasi utang lanjutan yang bertujuan untuk menstabilkan posisi keuangan perusahaan.
“Restrukturisasi utang ini akan membantu kami menjalankan komitmen untuk penyelesaian kewajiban serta menjaga keberlangsungan usaha,” tambah Purwono. Sebagai bagian dari program tersebut, Perseroan akan mengoptimalkan kinerja operasional, khususnya melalui pengoperasian penuh fasilitas HSM#1 dan optimalisasi aset tetap serta divestasi saham di anak usaha dan entitas asosiasi.
Penurunan Liabilitas dan Peningkatan Arus Kas
Krakatau Steel juga berhasil menurunkan total liabilitas sebesar 10% dari US$2,61 miliar menjadi US$2,35 miliar pada tahun 2023, berkat pembayaran sebagian pokok utang Tranche A dan B sebesar US$283,78 juta yang diperoleh dari divestasi anak usaha dan optimalisasi aset lahan.
Purwono menambahkan, “Kami terus menjaga arus kas tetap positif dengan saldo kas akhir tahun 2023 mencapai US$102,7 juta atau setara Rp1,58 triliun, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya.” Ini menunjukkan bahwa Krakatau Steel berhasil mempertahankan kestabilan keuangan di tengah berbagai tantangan.
Fokus pada Perbaikan Fasilitas HSM#1
Krakatau Steel saat ini tengah memfokuskan upayanya pada penyelesaian perbaikan fasilitas HSM#1, yang dijadwalkan selesai pada tahun ini. Produksi pertama produk HRC (Hot Rolled Coil) pasca perbaikan diharapkan akan dimulai pada Triwulan IV 2024.
“Prioritas kami saat ini adalah menyelesaikan perbaikan HSM#1 sesuai jadwal, sekaligus melanjutkan restrukturisasi utang bersama para kreditur dan pemegang saham,” ujar Purwono.
Hasil Keputusan RUPS
RUPS Tahun Buku 2023 juga menghasilkan sejumlah keputusan penting, termasuk persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit dengan opini wajar tanpa pengecualian. Selain itu, disepakati pula restrukturisasi utang sebagai langkah strategis menuju penyehatan Perseroan, serta perubahan susunan pengurus.
Dalam hal ini, Djoko Muljono diberhentikan dari jabatannya dan diangkat kembali sebagai Direktur Infrastruktur dan Penunjang Bisnis. Keputusan-keputusan ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan Krakatau Steel ke depannya.
Purwono menutup dengan optimisme, “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan bisnis, demi memastikan Krakatau Steel tetap berperan penting dalam industri baja nasional,” tandasnya. (AR/ZD).