BANTEN, SINARINFO — Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, optimis bahwa industri kimia dasar dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Hal ini disampaikannya saat mendampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, dalam kunjungan ke mega proyek pabrik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Rawa Arum, Kota Cilegon, pada Rabu (11/9).
Al Muktabar menyatakan, keberadaan pabrik PT LCI yang saat ini telah mencapai progres pembangunan 97,8 persen, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Ia menekankan pentingnya peran industri ini dalam menciptakan nilai tambah ekonomi melalui proses hilirisasi produk kimia dasar.
“Proyek ini tidak hanya akan menjadi pusat penyerapan tenaga kerja, terutama dari SDM lokal, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis kimia dasar. Ini akan menjadi momentum penting bagi Banten,” ujar Al Muktabar.
Ia menambahkan, PT LCI dijadwalkan mulai beroperasi pada Maret 2025 dengan mayoritas produksinya, sekitar 70 persen, akan disalurkan untuk kebutuhan dalam negeri, sementara 30 persen sisanya diekspor.
“Kami berharap hilirisasi dari produk kimia dasar ini bisa dilakukan di Banten, agar nilai tambah yang dihasilkan bisa dirasakan oleh daerah ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Investasi Rosan Roeslani menjelaskan, PT LCI akan memproduksi berbagai bahan kimia dasar seperti Ethylene, Propylene, dan Benzene, yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk-produk industri seperti botol, kabel listrik, bumper otomotif, peralatan medis, hingga cat dan ban.
“PT LCI juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi 1.300 orang, yang terdiri dari 900 tenaga kerja tetap dan 400 tenaga kerja tambahan,” ujar Rosan.
Proyek pembangunan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal dan nasional, serta menjadi salah satu pusat pengembangan industri kimia dasar di Indonesia. (AR/ZD).
