BANTEN, SINARINFO — Kampanye hitam terhadap calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, tengah ramai dibicarakan di TikTok. Platform video pendek ini menjadi ladang serangan bagi sejumlah akun yang diduga sengaja melakukan kampanye negatif untuk merusak citra Airin. Menariknya, di balik derasnya serangan tersebut, para netizen justru terlihat solid membela mantan Wali Kota Tangerang Selatan ini.
Husnul Khotimah, seorang pengamat politik Banten, menyebut tren serangan di media sosial ini bukan hal baru. Menurutnya, sejak pencalonan Airin di Pilkada Banten diumumkan, beberapa akun anonim yang diduga buzzer mulai menyerang secara masif di TikTok.
“Ini cara lama yang terus diulang, menyerang pribadi dan keluarga. Tapi, yang menarik, netizen banyak yang justru membela Airin di kolom komentar,” kata Husnul dalam keterangannya, Minggu (17/9).
Husnul juga menambahkan, hampir semua konten negatif yang diunggah terkesan basi. Narasi yang digunakan adalah isu-isu lama yang pernah dilempar ke publik beberapa tahun lalu. Namun, kali ini, serangan tersebut tampaknya kurang berhasil, karena banyak warganet yang menyadari taktik kotor tersebut dan memberikan pembelaan terhadap Airin.
“Bahkan di TikTok, para pengguna menyebut serangan itu sudah jadul. Mereka bilang, ‘serangan begini nggak ngaruh, Bu Airin tetap yang terbaik’,” lanjutnya.
Serangan terhadap Airin diperkirakan dilakukan oleh sejumlah buzzer yang bekerja secara terorganisir. Hal ini terlihat dari banyaknya akun yang menyebarkan narasi serupa dengan pola dan gaya bahasa yang sama. Meski begitu, netizen dengan cepat merespons serangan tersebut dengan memberikan dukungan kepada Airin.
Salah satu netizen dengan akun @Rindu_Banten menulis, “Serangan begini nggak ngaruh, Bu Airin sudah punya rekam jejak yang jelas. Banten lebih baik sama Airin.”
Sementara itu, Hasanudin BJ, Ketua Koordinator Kopi Hitam Kota Tangerang, berpendapat bahwa kampanye negatif seperti ini adalah tanda kepanikan dari lawan politik yang merasa terancam oleh elektabilitas Airin yang terus menanjak. Menurutnya, cara-cara kuno semacam ini justru menjadi bumerang.
“Kita semua tahu, Bu Airin punya prestasi yang jelas saat memimpin Tangerang Selatan. Masyarakat Banten, terutama anak muda, banyak yang mendukung karena visi-misinya yang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang,” ujarnya.
Dengan serangan yang terus berlangsung di dunia maya, Airin tetap mendapat dukungan kuat, baik dari tim kampanye maupun para pendukung di media sosial. Tidak sedikit yang percaya bahwa serangan ini justru memperkuat simpati publik terhadapnya.
Netizen pun ramai-ramai mengirimkan pesan dukungan di TikTok dan media sosial lainnya, memperlihatkan bahwa di balik kampanye hitam, dukungan untuk Airin tetap solid. (AZH/ZD).