SERANG, SINARINFO — Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar memimpin Apel Kebencanaan di Taman Wisata Mahoni Bangun Sentosa (MBS), Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis (26/9). Dalam kegiatan Jambore Kebencanaan ini, Al Muktabar menekankan pentingnya ketangguhan dalam menghadapi bencana, sebuah upaya yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Bencana adalah sesuatu yang tidak kita harapkan, namun kemungkinannya selalu ada. Kita tidak punya pilihan selain mempersiapkan diri,” ujar Al Muktabar. Menurutnya, kesiapan menghadapi bencana harus dilakukan oleh semua pihak, baik individu, organisasi, hingga para pemangku kepentingan, sehingga tercipta ketangguhan yang mampu merespon bencana secara efektif.
Lebih lanjut, Al Muktabar menjelaskan bahwa manajemen penanggulangan bencana terdiri dari beberapa tahap, yaitu tanggap darurat saat bencana terjadi, diikuti dengan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Ia menegaskan, kesiapsiagaan ini dapat diwujudkan melalui Jambore Kebencanaan, yang bertujuan menumbuhkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi para peserta.
“Jambore Kebencanaan ini menjadi sarana untuk menciptakan insan-insan bencana yang tangguh, dengan refleksi kesiagaan setiap saat. Inovasi penanganan sering kali muncul di lapangan, bukan dari teori atau pelatihan semata,” kata Al Muktabar, menekankan pentingnya sikap inovatif dalam situasi darurat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, menyebut bahwa Jambore Kebencanaan memiliki tujuan utama untuk melatih kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah bencana terjadi. Nana menjelaskan, berbagai simulasi dilakukan selama jambore, termasuk evakuasi, dapur umum, dan pelayanan kepada pengungsi.
“Lomba-lomba dalam Jambore ini melibatkan keterampilan yang dibutuhkan saat bencana, seperti pemasangan tenda, evakuasi air, hingga pengelolaan dapur umum. Dalam lomba dapur umum, misalnya, penilaian melibatkan kesiapan peserta menyediakan makanan yang sesuai untuk semua kelompok usia, dari balita hingga lansia, demi memenuhi kebutuhan gizi para pengungsi,” jelas Nana.
Jambore Kebencanaan ini diikuti oleh peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten, dengan rangkaian kegiatan dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Al Muktabar yang turut melepas balon gas sebagai simbol pembukaan acara.