BeritaDaerahKabupaten SerangPemerintahan

Puluhan Aktivis HMI Serang Desak Pemkab dan DPRD Tuntaskan Masalah Pengangguran dan KKN  

142
×

Puluhan Aktivis HMI Serang Desak Pemkab dan DPRD Tuntaskan Masalah Pengangguran dan KKN  

Share this article
Image Slider
banner 1
banner 2
banner 3
banner 4
banner 5
banner 6
banner 7
banner 8
banner 9
banner 10
banner 11
banner 12
banner 13
banner 14
banner 15
banner 16
banner 17

SERANG, SINARINFO – Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang melakukan aksi protes di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Serang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang, Selasa (8/10). Mereka mendesak pemerintah daerah segera menyelesaikan berbagai persoalan yang dianggap krusial, mulai dari pengangguran, praktik korupsi, hingga masalah pelayanan publik.

Ketua HMI Cabang Serang, Eman Sulaeman, mengatakan Kabupaten Serang yang sudah berdiri hampir 500 tahun masih menghadapi banyak masalah mendasar. Menurutnya, ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya manusia dan alam menjadi akar dari berbagai problem yang terus terjadi di wilayah tersebut.

“Di usia ke-498 ini, Kabupaten Serang masih jauh dari kata sejahtera. Berbagai isu, seperti pengangguran, buruknya infrastruktur, rendahnya akses pendidikan, hingga maraknya korupsi dan pungli, masih menjadi PR besar bagi pemerintah daerah,” ujar Eman saat berorasi.

Dalam aksinya, HMI juga menyoroti tingginya angka pengangguran di Kabupaten Serang yang mencapai 50.000 jiwa untuk laki-laki dan 35.000 jiwa untuk perempuan. Menurut Eman, banyak warga asli Serang sulit mendapatkan pekerjaan karena lapangan kerja lebih banyak diisi oleh pekerja dari luar daerah, bahkan tenaga kerja asing.

“Penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan di kawasan industri Serang tidak memprioritaskan penduduk lokal. Kondisi ini diperparah dengan maraknya pungli dalam dunia pekerjaan,” kata Eman.

Tak hanya soal pengangguran, HMI juga menyoroti sektor pendidikan dan kesehatan. Mereka menilai, masih banyak warga Serang yang kesulitan mengakses pendidikan meskipun pemerintah telah mewajibkan program belajar 12 tahun.

“Kondisi infrastruktur sekolah sangat buruk, dan pendidikan masih sulit diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Ini bertentangan dengan amanat konstitusi,” ucap Eman.

Sementara itu, di sektor kesehatan, HMI menyoroti minimnya jumlah fasilitas kesehatan di Serang. Dengan populasi lebih dari 1,6 juta jiwa, Kabupaten Serang hanya memiliki 74 puskesmas yang dinilai tidak mencukupi.

“Pelayanan kesehatan juga masih buruk, baik di puskesmas maupun rumah sakit. Ini harus segera dibenahi,” tegasnya.

Dalam aksi tersebut, HMI Cabang Serang menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Bupati Serang dan DPRD Kabupaten Serang. Di antaranya, mereka mendesak reformasi birokrasi secara menyeluruh, penuntasan kasus KKN, peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta pemberantasan pungli di sektor ketenagakerjaan dan pendidikan.

“Kami juga meminta pemerintah daerah untuk segera membuat Perda tentang aturan jam operasional angkutan muatan di Kabupaten Serang, serta menindak tegas masalah lingkungan seperti polusi udara,” tambah Eman.

Aksi mahasiswa ini berlangsung damai dan mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Serang maupun DPRD terkait tuntutan yang disampaikan HMI. (Zhar/Dam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 325x300