CILEGON, SINARINFO — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Pemerintah Kota Cilegon menggelar Festival Santri ke-10 di Alun-Alun Kota Cilegon, Senin (21/10/2024). Acara ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, dan dihadiri ratusan santri, tokoh agama, serta masyarakat sekitar.
Festival yang berlangsung selama dua hari penuh ini mengusung tema kontribusi santri dalam sejarah perjuangan bangsa, dan turut menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti lomba-lomba keagamaan dan olahraga. Maman Mauludin menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan acara tersebut, termasuk Kementerian Agama dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon.
“Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan Hari Santri, tetapi juga momen penting untuk menggalang komitmen bersama dalam memerangi narkoba, terutama di kalangan generasi muda,” ujar Maman dalam sambutannya. Ia juga menyebut puncak acara pada esok hari akan diisi dengan Deklarasi Santri Bebas Narkoba.
Kepala BNN Kota Cilegon, Bogie Setia Perwira Nusa, menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga lingkungan dari bahaya narkoba dan radikalisme. “BNN bersama Pemkot dan pesantren akan terus menggaungkan pesan perlawanan terhadap narkoba dan radikalisme di kalangan santri serta masyarakat luas,” ujarnya.
Festival Santri kali ini juga diramaikan dengan 24 cabang lomba, seperti hadroh, pidato tiga bahasa, kaligrafi, dan pembuatan film pendek. Ketua Presedium Festival Santri, Mustofa Haqi, yang juga Pimpinan Pesantren Banu Al Qomar, menjelaskan bahwa lomba-lomba ini digelar di beberapa lokasi, seperti Pemkot dan Masjid Pemkot Cilegon.
“Harapannya, acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan,” ungkap Mustofa.
Festival Santri ke-10 ini menjadi wadah silaturahmi bagi santri, tokoh agama, dan masyarakat, sekaligus momentum penting untuk membangun komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bebas narkoba, dan damai. (Zhar/Dam).