CILEGON, SINARINFO – Polres Cilegon meluncurkan Program Ketahanan Pangan melalui POLIRAN (Polisi Peduli Pengangguran), sebuah inisiatif untuk memberdayakan masyarakat dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan mendukung visi Asta Cita Kabinet Merah Putih. Langkah ini diawali dengan penebaran 5.000 benih ikan nila dan 5.000 benih ikan lele serta persiapan lahan untuk penanaman jagung di area Mako Polsek Bojonegara.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, yang memimpin langsung kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya keterlibatan kepolisian dalam upaya ketahanan pangan di tingkat lokal.
“POLIRAN ini adalah bentuk nyata kepedulian polisi terhadap kesejahteraan masyarakat. Program ini kami harapkan dapat mengurangi pengangguran serta memberikan manfaat ekonomi jangka panjang,” ungkap Kemas dalam sambutannya.
Program ini juga melibatkan Pejabat Utama (PJU) Polres Cilegon, Kapolsek Bojonegara, serta Kelompok Tani Kecamatan Bojonegara, yang hadir dalam acara tersebut. Kolaborasi ini menunjukkan peran aktif Polres Cilegon dalam mendukung arahan Presiden dan Commander Wish dari Kapolda Banten dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Wakapolres Cilegon Kompol Rifk Seftirian, Danramil Bojonegara Mayor Ana Dahlia, Kepala Desa Bojonegara H. Wawan Fauzan, serta perwakilan dari kelompok tani dan Muspika Kecamatan Bojonegara.
Usai penebaran benih ikan, Kapolres dan rombongan melanjutkan kegiatan dengan meninjau lahan yang disiapkan untuk penanaman jagung. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pangan serta memberikan alternatif penghasilan bagi masyarakat Bojonegara.
Sebagai bagian dari program ketahanan pangan, Kapolres Cilegon memberikan arahan agar seluruh pihak yang terlibat menjaga sinergi dan komitmen dalam mengawal kelangsungan POLIRAN.
“Kerja sama seperti ini akan menciptakan ketahanan pangan yang kokoh di tingkat lokal, dan semoga dapat menginspirasi berbagai elemen masyarakat lainnya,” ujar Kemas.
Dengan pelaksanaan program ini, Polres Cilegon berharap dapat memberi dampak positif bagi warga Bojonegara dan sekitarnya, sekaligus menjadi model bagi pengembangan program ketahanan pangan di wilayah lain di Indonesia. (Har/Mar).