BANTEN, SINARINFO – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten mengalami penurunan signifikan pada periode Agustus 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang dirilis pada Selasa (5/11), TPT Banten tercatat sebesar 6,68 persen, turun 0,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Agustus 2023.
Penurunan TPT ini menunjukkan tren positif dalam penyerapan tenaga kerja di wilayah Banten, terutama setelah masa pandemi Covid-19. Kepala BPS Provinsi Banten, Faizal Anwar, menjelaskan bahwa jumlah penduduk usia kerja di Banten pada Agustus 2024 mencapai 9,39 juta orang, dengan sekitar 6,21 juta orang di antaranya masuk dalam kategori angkatan kerja. Sementara itu, 3,18 juta lainnya tercatat sebagai bukan angkatan kerja.
“Pada Agustus 2024, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 5,80 juta orang, sementara jumlah pengangguran menurun menjadi 414,75 ribu orang. Angka ini menunjukkan peningkatan angkatan kerja dan penurunan angka pengangguran dibandingkan Agustus 2023,” ujar Faizal.
Kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Seiring dengan penurunan TPT, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Banten juga menunjukkan tren kenaikan. Pada Agustus 2024, TPAK tercatat sebesar 66,17 persen, meningkat 1,73 persen dari periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini mengindikasikan adanya pertumbuhan jumlah penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi.
Perbedaan TPAK berdasarkan jenis kelamin juga terlihat jelas, dengan TPAK laki-laki mencapai 82,95 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan yang hanya 48,90 persen. Namun, baik TPAK laki-laki maupun perempuan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,78 persen dan 2,73 persen dibandingkan Agustus 2023.
Lapangan Kerja dan Pendidikan Tenaga Kerja
Dari segi lapangan usaha, sektor Industri Pengolahan mendominasi dengan kontribusi 21,53 persen terhadap penyerapan tenaga kerja. Diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 20,86 persen, serta sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,32 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor Pertanian yang mengalami peningkatan tenaga kerja sebanyak 109,59 ribu orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan, pekerja yang tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) mendominasi pasar tenaga kerja di Banten dengan persentase 49,94 persen. Di sisi lain, pekerja lulusan Diploma I/II/III dan Sarjana mencapai 12,89 persen. Angka ini menunjukkan pola yang relatif stabil sejak beberapa tahun terakhir.
Pekerja Tidak Penuh dan Setengah Pengangguran
BPS juga mencatat bahwa pada Agustus 2024, 22,17 persen tenaga kerja di Banten merupakan pekerja tidak penuh atau mereka yang bekerja di bawah 35 jam per minggu. Angka ini meningkat 0,47 persen dibandingkan tahun lalu, dengan sebagian besar pekerja tersebut tergolong setengah pengangguran atau pekerja paruh waktu.
“Tren pekerja tidak penuh ini sejalan dengan adanya peningkatan dalam jumlah setengah pengangguran sebesar 1,67 persen, sementara pekerja paruh waktu menurun 1,20 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” tambah Faizal.
Dominasi Pengangguran Lulusan SMA
Untuk distribusi pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan, lulusan SMA mendominasi dengan persentase 35,12 persen dari total pengangguran. Sementara itu, lulusan Diploma I/II/III dan Sarjana mencapai 8,47 persen dan 0,93 persen.
Penurunan TPT di Banten ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan strategi pengembangan sektor-sektor produktif yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, terutama dari kalangan usia produktif dan berpendidikan. Hal ini diperlukan guna memastikan stabilitas ekonomi dan penurunan angka pengangguran di wilayah Banten pada masa mendatang. (Har/Mar).