SERANG, SINARINFO – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara, menegaskan bahwa pengendalian inflasi adalah salah satu kunci utama dalam memastikan kesejahteraan masyarakat Banten. Dalam upaya ini, menurutnya, sinergi antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapainya solusi bersama yang menguntungkan semua pihak.
Pernyataan tersebut disampaikan Usman usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual dan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Irjen Tomsi Tohir, di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (11/11/2024).
Usman menjelaskan bahwa pengendalian inflasi sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya yang berada di kalangan ekonomi menengah ke bawah. “Ketika harga barang-barang pokok meningkat tajam, kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan merasakan dampaknya lebih besar. Oleh karena itu, pengendalian harga menjadi prioritas utama,” kata Usman.
Menurutnya, Rakor ini bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya pengendalian inflasi yang melibatkan semua pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah hingga instansi vertikal lainnya. “Kerja sama yang solid antar pihak akan menciptakan solusi win-win, yang pada akhirnya dapat mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat Banten,” lanjut Usman.
Selain itu, Usman juga mengungkapkan bahwa pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama, yang tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga sektor swasta dan masyarakat. “Kami berharap dengan adanya dukungan dari semua pihak, kami dapat menciptakan lingkungan yang stabil, baik dari sisi harga maupun ekonomi secara keseluruhan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, memberikan penekanan pada pentingnya mengendalikan inflasi, terutama yang berkaitan dengan komoditas pangan utama. Menurutnya, komoditas seperti Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras, dan bawang merah, menjadi penyumbang utama inflasi pada periode Januari hingga Oktober 2024. Di sisi lain, beberapa komoditas seperti tomat, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara berperan dalam menurunkan inflasi.
Rakor ini menegaskan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi juga harus menjadi komitmen bersama dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, untuk menjaga stabilitas ekonomi yang pada gilirannya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. (Har/Mar).