CILEGON, SINARINFO — Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan mental di kalangan remaja, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon membuka layanan konsultasi kesehatan jiwa di seluruh Puskesmas. Layanan ini dapat diakses warga secara gratis dengan dukungan tenaga kesehatan terlatih.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Masyarakat Dinkes Kota Cilegon, Febri Naldo, menyatakan Puskesmas di Cilegon telah siap melayani pasien dengan gangguan mental. Petugas kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama ini telah mendapatkan pelatihan khusus dan memiliki kompetensi di bidang kesehatan jiwa.
“Kami bekerja sama dengan Himpunan Dokter Spesialis Jiwa Provinsi Banten. Mereka datang ke Puskesmas secara bertahap untuk memberikan dukungan, termasuk suplai obat-obatan yang dibutuhkan pasien jiwa. Program ini sudah berjalan sejak awal tahun,” ujar Febri.
Febri menambahkan, program ini bertujuan menekan angka depresi dan mencegah perilaku berisiko di kalangan remaja, termasuk fenomena bunuh diri yang belakangan menjadi perhatian serius.
“Kasus bunuh diri banyak terjadi pada remaja. Penyebabnya beragam, mulai dari tekanan emosional hingga kegagalan dalam hubungan, seperti putus cinta. Mereka merasa tidak berguna dan akhirnya mengambil keputusan yang salah,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti perkembangan teknologi dan media sosial yang kerap menjadi pemicu gangguan mental pada remaja. Menurut Febri, paparan lingkungan yang toksik di dunia maya dapat memperburuk kondisi mental, terutama jika remaja tidak mampu mengelola emosinya dengan baik.
“Besarnya pengaruh media sosial seperti YouTube dan platform lainnya harus diwaspadai. Banyak remaja melarikan diri dari masalah ke media sosial, yang justru memperparah mental mereka jika tidak dikelola dengan bijak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cilegon, drg. Ratih Purnamasari, menjelaskan bahwa Puskesmas juga memberikan pengobatan tingkat pertama bagi pasien gangguan jiwa.
“Insya Allah layanan kami sudah optimal dengan obat-obatan yang berkualitas. Jika pengobatan di tingkat pertama tidak membuahkan hasil, pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis jiwa,” ujar Ratih.
Ratih menambahkan, selain pengobatan, pihaknya juga menyediakan terapi kelompok dan program pemberdayaan pasien untuk membantu mereka menjadi lebih mandiri.
“Terapi kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri pasien jiwa dan membantu mereka berinteraksi secara sosial,” katanya.
Dengan kolaborasi ini, Dinkes Kota Cilegon berharap kesehatan mental masyarakat, khususnya remaja, dapat terjaga dengan baik demi mencegah dampak negatif lebih lanjut. (Har/Mar).