SERANG, SINARINFO – Kinerja APBN Provinsi Banten sampai dengan 31 Oktober 2024 menunjukkan hasil yang sangat baik.
Hal ini terlihat secara umum pendapatan dan belanja negara tumbuh positif (yoy) seperti yang disampaikan oleh para pimpinan Kemenkeu Satu Regional Banten yakni Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten, Suska, Kepala Bidang DP3 Kanwil DJP Banten, Sonny Agustinus, Kepala Bidang Perbendaharaan dan Keberatan KPU BC Soetta, Fitra Krisdianto, dan Kepala Kanwil DJKN Banten, Djanurindro Wibowo.
Menurut Suska, secara umum realisasi pendapatan APBN regional Banten sampai dengan 31 Oktober 2024 berkinerja sangat baik.
Realisasi penerimaan pajak telah mencapai 80,03% dari target, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai 80,45% dari target dan realisasi PNBP telah mencapai 129,35% dari target.
Secara keseluruhan, total realisasi pendapatan sampai dengan 31 Oktober 2024 telah mencapai 80,67% dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 13,90% (yoy).
Kinerja Belanja Negara, Penyaluran KUR dan UMi
Suska menyampaikan, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Oktober 2024 “Sangat Baik” dan mengalami pertumbuhan positif, dengan realisasi telah mencapai Rp1,47 triliun atau 129,35% dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 10,28%(yoy).
Kinerja PNPB ini ditopang oleh Pendapatan Pelayanan Pertanahan, Jasa Kepelabuhanan, Pendapatan Paspor , Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan dan Jasa Pelayanan Rumah Sakit.
Selanjutnya, dari sisi belanja negara sampai dengan 31 Oktober 2024 terealisasi sebesar Rp23,28 triliun atau 80,19% dari pagu dan mengalami pertumbuhan sebesar 12,32% (yoy).
Kontribusi realisasi belanja negara terbesar berasal dari belanja TKD sebesar Rp15,48 triliun, kemudian belanja K/L sebesar Rp7,80 triliun. Untuk seluruh jenis Belanja K/L di Provinsi Banten sampai dengan 31 Oktober 2024 mengalami pertumbuhan positif, kecuali belanja modal yang mengalami kontraksi sebesar 31,13%.
Hal ini disebabkan karena terdapat penurunan pagu belanja modal yang cukup signifikan untuk tahun 2024 pada satker tertentu.Terkait hibah, total pendapatan hibah yang diterima oleh satuan kerja vertikal sampai dengan 31 Oktober 2024 sebanyak 58 hibah dengan total nilai sebesar Rp150,15 miliar. Hibah tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan pencapaian
Program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN.
Suska juga menjelaskan, kinerja penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Oktober 2024 telah tersalurkan sebesar Rp15,48 triliun atau 86,65 % dari total alokasi TKD dan tumbuh sebesar 14,53%.
Secara umum untuk semua jenis TKD mengalami pertumbuhan positif, karena terjadi peningkatan realisasi TKD dan bertambahnya kegiatan yang telah diselesaikan pada periode ini. (Har/Red).