SINARINFO – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus, mengimbau anggotanya di seluruh Indonesia untuk menghindari pemberitaan yang mengandung ujaran kebencian dan berita bohong (hoax). Pesan ini disampaikan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang akan berlangsung di 545 daerah pada 27 November mendatang.
“Ujaran kebencian dan hoax berpotensi mengadu domba pendukung calon kepala daerah. Ini jangan sampai terjadi,” tegas Firdaus, yang memimpin organisasi dengan sekitar 2.600 anggota pengusaha media siber.
Ia mengingatkan pentingnya peran media dalam menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan demokratis. Di era digital, arus informasi yang deras, terutama di media sosial, sering disalahgunakan untuk menyebar ujaran kebencian dan saling hujat. Jika tidak dikendalikan, hal ini bisa memicu kekacauan selama Pilkada.
SMSI menyerukan langkah-langkah konkret berikut:
- Stop Hoax dan Ujaran Kebencian: Media dan masyarakat diminta menghentikan penyebaran informasi palsu demi terciptanya Pilkada yang damai.
- Media Berimbang: Seluruh komponen masyarakat diimbau mendukung pemberitaan yang netral dan bermartabat.
- Pemilu Damai Tanpa Money Politic: Dorong suasana pemilu yang aman dengan menjauhi politik uang.
- Soliditas TNI-Polri dan Pemerintah: Tingkatkan sinergi demi menjaga kesejukan Pilkada tanpa gesekan yang meresahkan.
Firdaus mengajak semua pihak, termasuk media, untuk berperan aktif menjaga pesta demokrasi ini dari potensi konflik dan pelanggaran. Dengan sinergi yang kuat, Pilkada Serentak 2024 diharapkan menjadi momentum demokrasi yang aman dan bermartabat. (Har/Red).
